Cara Buat Pupuk Hayati Cair dan Jenis-Jenis Pupuk Hayati

Cara Buat Pupuk Hayati Cair dan Jenis-Jenis Pupuk Hayati. Baca Selengkapnya di halaman ini.
Pupuk hayati cair semakin populer di kalangan petani dan pekebun karena manfaatnya yang besar dalam meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Pupuk ini mengandung mikroorganisme hidup yang bermanfaat, seperti bakteri, jamur, dan aktinomisetes, yang bekerja secara alami untuk memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat pupuk hayati cair sendiri dan mengenal jenis-jenis pupuk hayati yang tersedia.
Jenis-Jenis Pupuk Hayati
Sebelum kita masuk ke proses pembuatan, penting untuk mengetahui berbagai jenis pupuk hayati yang tersedia di pasaran. Jenis-jenis pupuk hayati ini dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis mikroorganisme yang dikandungnya dan fungsinya.
1. Pupuk Hayati Berbasis Bakteri
- Rhizobium: Bakteri ini terkenal karena kemampuannya dalam fiksasi nitrogen atmosfer menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. Rhizobium biasanya digunakan pada tanaman legum seperti kacang-kacangan.
- Azotobacter: Bakteri ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen dan dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman non-legum.
- Bacillus: Genus Bacillus terdiri dari berbagai spesies yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, melindungi tanaman dari patogen, dan meningkatkan ketahanan terhadap stres abiotik.
2. Pupuk Hayati Berbasis Fungi
- Mycorrhizae: Jamur ini membentuk simbiosis dengan akar tanaman, membantu penyerapan air dan nutrisi, terutama fosfor. Mycorrhizae juga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit tanah.
- Trichoderma: Jamur ini dikenal sebagai agen pengendali hayati yang efektif terhadap berbagai patogen tanaman. Trichoderma juga membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
3. Pupuk Hayati Berbasis Aktinomisetes
- Streptomyces: Aktinomisetes ini berperan dalam dekomposisi bahan organik dan produksi senyawa antibiotik yang melindungi tanaman dari infeksi patogen.
4. Pupuk Hayati Berbasis Cyanobacteria
- Azolla-Anabaena: Simbiosis antara tanaman air Azolla dan cyanobacteria Anabaena digunakan dalam pertanian padi untuk meningkatkan kadar nitrogen di tanah sawah.
Cara Buat Pupuk Hayati Cair
Cara Membuat pupuk hayati cair sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa dilakukan dengan bahan-bahan yang relatif mudah ditemukan. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat pupuk hayati cair:
1. Persiapan Bahan Untuk membuat pupuk hayati cair, Anda memerlukan beberapa bahan utama:
- Bahan Organik: Sumber karbon yang dapat digunakan termasuk pupuk kandang (kotoran ternak), kompos, atau bahan hijauan seperti daun-daun kering.
- Starter Mikroorganisme: Anda dapat menggunakan kultur mikroorganisme dari pupuk hayati yang sudah ada atau membuat sendiri dari bahan-bahan alami seperti nasi basi atau sisa fermentasi.
- Molase atau Gula Merah: Ini digunakan sebagai sumber energi untuk mikroorganisme.
- Air Bersih: Sebagai media untuk proses fermentasi.
2. Proses Pembuatan
- Langkah 1: Persiapan Starter Mikroorganisme Untuk membuat starter mikroorganisme, Anda dapat menggunakan 1 cangkir nasi basi yang telah dibiarkan terbuka selama beberapa hari hingga ditumbuhi jamur berwarna putih. Campurkan nasi basi tersebut dengan 1 liter air kelapa dan 100 gram gula merah, kemudian biarkan selama 3-5 hari dalam wadah tertutup tetapi memiliki sirkulasi udara, misalnya dengan menggunakan kain kasa sebagai penutup.
- Langkah 2: Fermentasi Bahan Organik Siapkan wadah besar yang bersih, kemudian campurkan bahan organik (pupuk kandang, kompos, atau hijauan) dengan molase atau gula merah (sekitar 1-2 kg bahan organik per 1 liter molase). Tambahkan starter mikroorganisme yang telah Anda buat tadi dan campur dengan air bersih hingga bahan organik tersebut terendam sepenuhnya. Aduk rata dan tutup wadah dengan kain kasa atau bahan lainnya yang memungkinkan sirkulasi udara. Biarkan proses fermentasi berlangsung selama 7-14 hari. Selama proses ini, aduk campuran setiap hari untuk memastikan distribusi mikroorganisme yang merata.
- Langkah 3: Penyaringan dan Penyimpanan Setelah fermentasi selesai, saring larutan menggunakan kain atau saringan halus untuk memisahkan cairan dari ampas bahan organik. Simpan pupuk hayati cair dalam wadah tertutup dan tempat yang sejuk, terlindung dari sinar matahari langsung. Pupuk ini siap digunakan pada tanaman.
3. Aplikasi Pupuk Hayati Cair Pupuk hayati cair yang telah dibuat dapat digunakan dengan cara berikut:
- Pengocoran ke Tanah: Campurkan pupuk hayati cair dengan air (perbandingan 1:10) dan aplikasikan langsung ke tanah di sekitar pangkal tanaman. Ini membantu memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan ketersediaan nutrisi.
- Penyemprotan Daun (Foliar Spray): Campurkan pupuk hayati cair dengan air (perbandingan 1:20) dan semprotkan langsung ke daun tanaman. Ini membantu tanaman menyerap nutrisi secara langsung dan meningkatkan ketahanan terhadap hama serta penyakit.
Kesimpulan
Pupuk hayati cair merupakan pilihan yang sangat baik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman secara alami. Dengan mengenal jenis-jenis pupuk hayati, seperti yang berbasis bakteri, fungi, aktinomisetes, dan cyanobacteria, serta mengetahui cara membuat pupuk hayati cair sendiri, Anda dapat meningkatkan produktivitas pertanian atau kebun Anda dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Membuat pupuk hayati cair sendiri juga memberikan keuntungan dari segi biaya dan kemandirian dalam mengelola lahan pertanian. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mencoba membuat pupuk hayati cair di rumah atau di lahan pertanian Anda sendiri.
Artikel Terkait
- Agen Distributor Harga Maxifarm Pupuk Hayati Cair di Kulon Progo
- Agen Distributor Harga Maxifarm Pupuk Hayati Cair di Bantul
- Distributor Maxifarm Pupuk Hayati Cair di Gunung Kidul
- Distributor Pupuk Hayati Cair Maxifarm di Bantul | Solusi Pertanian Modern
- Maxifarm Pupuk Hayati Cair : Solusi Pertanian Ramah Lingkungan untuk Hasil Panen Maksimal dan Tanah Subur